PENGARUH FORMALIN TERHADAP TAHU
TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati perubahan keadaan tahu yang diberi formalin dan yang tidak diberi.
DASAR TEORI
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan pengawet yang paling sering digunakan terutama pada mamin asam, karena bekerjanya efektif pada pH 2,5-4,0. Benzoat digunakan karena bisa mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri. Umumnya produsen menggunakan bentuk garamnya, yaitu natrium benzoat. Karena di dalam tubuh, garam tersebut akan terurai menjadi asam benzoat yang tidak terdisosiasi.
Di samping itu tubuh mempunyai sistem autodetoksifikasi terhadap asam benzoat, sehingga tidak terakumulasi dalam jaringan tubuh selama tidak dikonsumsi berlebihan.
Umumnya asam benzoat bisa bereaksi dengan glisin membentuk asam hipurat yang tidak berguna dan akan dibuang oleh tubuh. Efektif bekerja pada pH basa, 6,5. Selain natrium benzoat, pengawet yang mau diamati adalah formalin.
Formalin merupakan larutan komersial dengan konsentrasi 10-40% dari formaldehid.
Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptic, germisida, dan pengawet. Formalin mempunyai banyak nama kimia diantaranya adalah : Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methylene glycol. Di pasaran, formalin bisa ditemukan dalam bentuk yang sudah diencerkan, dengan kandungan formaldehid 10-40 persen.
Akibat jangka pendek yang terjadi biasanya bila terpapar formalin dalam jumlah yang banyak, Tanda dan gejala akut atau jangka pendek yang dapat terjadi adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, diare dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
Meskipun dalam jumlah kecil, dalam jangka panjang formalin juga bisa mengakibatkan banyak gangguan organ tubuh. Apabila terhirup dalam jangka lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Gangguan otak mengakibatk efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, gangguan emosi, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi, daya ingat berkurang dan gangguan perilaku lainnya. Dalam jangka panjang dapat terjadi gangguan haid dan kemandulan pada perempuan. Kanker pada hidung, ronggga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak juga bisa terjadi.
ALAT DAN BAHAN
Alat : Pisau, Pipet Tetes, Spatula.
Bahan : Formalin 10%, Kaca Arloji,Tahu.
PROSEDUR
1. Sediakan tahu yang mau di uji.Sampel tersebut harus bebas dari pengaruh zat pengawet.
2. Bagi tahu tersebut menjadi 2 bagian yang sama rata.
3. Bagian pertama ditetesi dengan dengan formalin 10% sebanyak 3 ml, bagian kedua di beri, sedangkan bagian terakhir dibiarkan tanpa bahan pengawet.
4. Letakkan masing-masing tahu di kaca arloji
5. Diamkan selama 12 jam, dan amati perubahan yang terjadi.
6. Bandingkan kedua hasil tersebut. Catat kesimpulannya.
Tayangan halaman minggu lalu
Jumat, 29 Oktober 2010
PRATIKUM KIMIA ORGANIK
Selasa, 19 Oktober 2010
Kisah Tak Berurut
Aku mnulis bkan krn aku tau apa yg mw kutulis.
Aku mnulis krna aku ingin mnulis.
Tak ada kisah, tak ada cerita, hanya ada mau.
Dsini smw brbda, yg sholehpun tak nampak lagi kesholehannya. Tak pernah ada kjujuran krna smw slg mndiamkan. Yg baik pun tak lgi baik, krna baik dan buruk sama saja. Tapi dsini masih ada hati yang harus tetap dijaga.
Dari sini, kudengar kabar. Ada tangisan disana. Jeritan suara hati yg belum waktunya memiliki. Tak pernah ada cerita yang kudengar, hanya saja tangisan itu terlihat jelas di setiap pesannya. Tak pernah bermaksud untuk menasehati, hanya saja ku ingin dia tersenyum kembali. Kukirimkan beribu pesan dan beribu doa, berharap ia baik-baik saja.
Dsana, drumah tak beratap namun berpondasi. Kulihat ada letih dengan pertengkarannya yg tak pernah selesai. Pasti ada lelah, dan terkadang ingin menyerah. Tapi jelas ada bahagia dsana, nyata terlihat dalam setiap kata. Di tempat itu, tak perlu ada teori karena smw jiwa bergerak demi satu tujuan. Memang ada salah dan stiap jiwa brusaha mmperbaikinya. Di tempat itu, ada perbedaan, ada ricuh serta ada senyuman tulus yg sangat indah. Inginku pergi melarikan dri dari rumah itu, namun tak pernah bisa pergi jauh.
Dirumah tepas itu, kulihat ada sayang, pasti ada cinta dan ada aku juga. Sayang yg tak pernah dikatakan, namun selalu bisa dirasakan.
Cinta yg tak pernah diucapkan, namun selalu ada pengorbanan. Semua terasa indah saat sudah memasuki batas usia. Baru tersadar, bahwa mereka yg bsa membuatku bhgia. Hanya mereka yg bsa membuatku tersenyum. Semoga masih ada waktu mereguk manisnya hubungan itu, di akhir batas usia mereka.
Jauh dsana, di tanah yg brhektar-hektar luasnya. Dia sendirian, memendam rindu yg tak berpengharapan dan akhirnya jatuh sakit di semester pertama. Ya Allah, kuingin dia menjadi salah satu tentaraMu. Karena q tak bsa menjaganya. Kusampaikan doa rabithahku padanya, jadikanlah ia pejuang di jalanMu
Senin, 18 Oktober 2010
Akhirnya Berhenti Disini
Pergi tak meninggalkan jejak.
Bukan untuk rehat sejenak.
Tapi, memang tak cukup bergairah menyusun kata-kata bermakna.
Sampai waktu yang tak ditentukan.
Karena driku, bukan driku lagi.