Tayangan halaman minggu lalu

9

Minggu, 23 Oktober 2011

Hidup Itu Seperti Air



Hidupku adalah milikku. Aku bebas melakukan apa saja yang ku mau. Seperti air mengalir, ia akan lalui semua tempat dan terus mengalir meskipun ia dibendung.
            Akulah yang menjalani hidupku, maka aku percaya pada intuisi dan tujuan akhirku. Ketika semua orang menganggapku aneh dengan keinginan ini. Aku tetap percaya ini adalah yang terbaik untukku. Aku hanya ingin melakukan apa yang aku senangi. Mengabadikan setiap momen yang ku temui dengan sebuah kamera.
Mereka tak mengerti apa yang ku rasa. Mereka hanya bersuara anggapku  gila mempertaruhkan gelar sarjanaku demi sebuah kesenangan. Berbekal kamera  saku, aku merekam semua peristiwa. Tak ada uang yang kuhasilkan. Hanya rekaman lensa itu kuabadikan di dinding kamarku. Tentu saja tanpa bingkai, karena aku tak mempunyai cukup uang untuk itu. 


Hidup itu seperti air, ia akan terus mengalir. Begitu juga hidupku, ku bawa ia mengalir sesuai keinginanku.
Sore ini, diriku dilumat hujan lebat. Air kehidupan itu menyirami hatiku. Membuat ku berpikir ulang, mungkin sudah saatnya ijazah sarjanaku kugunakan.. Bukan aku ingin menghilangkan jejak-jejak kesenangan itu. Hanya saja aku membutuhkan uang agar rekaman lensaku itu bernilai lebih.
Entah berapa lama waktu yang kubutuhkan agar aku berakhir di tujuanku. Seperti air hujan ini yang akan bermuara ke lautan. (Ri_Rus)
Terima kasih telah membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar