Hidupku
adalah milikku. Aku bebas melakukan apa saja yang ku mau. Seperti air mengalir,
ia akan lalui semua tempat dan terus mengalir meskipun ia dibendung.
Akulah yang menjalani hidupku, maka
aku percaya pada intuisi dan tujuan akhirku. Ketika semua orang menganggapku
aneh dengan keinginan ini. Aku tetap percaya ini adalah yang terbaik untukku.
Aku hanya ingin melakukan apa yang aku senangi. Mengabadikan setiap momen yang
ku temui dengan sebuah kamera.
Mereka
tak mengerti apa yang ku rasa. Mereka hanya bersuara anggapku gila mempertaruhkan gelar sarjanaku demi
sebuah kesenangan. Berbekal kamera saku,
aku merekam semua peristiwa. Tak ada uang yang kuhasilkan. Hanya rekaman lensa
itu kuabadikan di dinding kamarku. Tentu saja tanpa bingkai, karena aku tak
mempunyai cukup uang untuk itu.
Hidup
itu seperti air, ia akan terus mengalir. Begitu juga hidupku, ku bawa ia
mengalir sesuai keinginanku.
Sore
ini, diriku dilumat hujan lebat. Air kehidupan itu menyirami hatiku. Membuat ku
berpikir ulang, mungkin sudah saatnya ijazah sarjanaku kugunakan.. Bukan aku
ingin menghilangkan jejak-jejak kesenangan itu. Hanya saja aku membutuhkan uang
agar rekaman lensaku itu bernilai lebih.
Entah berapa lama waktu yang kubutuhkan agar aku
berakhir di tujuanku. Seperti air hujan ini yang akan bermuara ke lautan. (Ri_Rus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar