Aku masih menangis meskipun kata-kata itu baru terlontar satu jam yang lalu. Kata-kata yang tak seharusnya terucap dari bibir indahnya. Kata-kata yang memojokkanku karena tidak mengikuti salah satu program kerjanya tanpa dia tanya terlebih dahulu apa penyebabnya. Kata-kata yang mungkin tak berarti bagi orang lain, tapi tidak denganku. Dan aku masih menangis di depan temanku ini, tanpa ia tahu apa penyebabnya.
Teman- temanku yang lain heran, mengapa aku masih saja mengangis? Sampai- sampai mereka mengira aku menangis karena tidak punga ongkos pulang. Lalu kuceritakan semuanya. Temanku tersebut terperangah seolah tak percaya. Dengan sedikit perdebatan akhirnya ia mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadaku.
Beberapa alasan umum mengapa kata maaf terucap dari bibir seseorang :
1. Penyesalan
Kata maaf sebagai simbol untuk menyatakan suatu kesalahan yang telah diperbuat. Dengan tujuan, orang yang dimatai maaf dapat melupakan kesalahan itu dengan ikhlas.
2. Mempermudah urusan atau basa -basi
Dikatakan mempermudah urusan karena dengan kata maaf kita bisa mengendalikan suasana
Contohnya : Maaf ya aku terlambat.
Tugas kelompok kita ketinggalan, maaf ya.
Maaf ya, kotak pinsilmu hilang ku buat.
Terkadang maaf yang seperti ini terkesan basa-basi hanya untuk menghindari kesalahan.
Bagi pihak yang diminatai maaf, tentu saja masih terdapat luka dihatinya, luka atas kesalahpahaman luka atas ketida berdayaan atau minimal kekecewaan. Walaupun akhirnya dia mampu memerikan maaf.
“al-insan makanul khata..” Meskipun masusia adalah tempatnya salah. Tak perlulah kita membuat kesalahan yang berulang. Karena terkadang maaf saja tak cukup untuk meperbaiki kesalahan itu. Maaf hanyalah ungkapan yang menyatakan bahwa kita berada dalam kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar