Tayangan halaman minggu lalu

3

Selasa, 08 Maret 2011

Mensiasati Amal Saat ‘si Merah’ Datang

">

Waktu bergerak bagaikan kilat, berjalan tanpa menoleh atau berbalik sedikitpun ke belakang. Waktu bukanlah perhiasan, tapi ia bisa menciptakan perhiasan. Waktu bukanlah uang, tapi ia bisa menghasilkan uang. Waktu bukanlah ilmu, tapi ia bissa membuat orang pandai atau bodoh.

Seorang muslimah harus bisa mengawasi waktunya secara cermat. Seringkali ada anggapan diantara para muslimah bahwa ketika ia haid itu adalah masa libur ibadah. Sebab selama itu, mereka tidak boleh mengerjakan shalat dan puasa. Akibatnya, waktu-waktu yang berlalu terus berjalan tanpa ada pahala ibadah berarti yang dapat diraih.

Sungguh banyak amal yang bisa dikerjakan kaum Hawa saat haid. Sehingga meskipun tertahan dari beberapa ibadah, tetapi amal-amal lain bisa menggantikannya.

Beberapa diantaranya adalah :

  1. Dzikrullah

Yaitu menginat Allah dalam berbagai keadaan, kapanpun, dan dimanapun. Dzikrullah dilakukan dengan mengucapkan berbagai kaliamat thayyibah berdasarkan tuntunan dari Rasulullah SAW.

  1. Belajar Mengajar

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap kaum muslimin, baik laki-laki maupun wanita. Menuntut ilmu ini adalah salah satu cara memelihara akal yang dilakukan sepanjang hayat. Bagisiapa yang memiliki kelebihan di bidang ilmu, dapat mengajarkannya kepada yang lain

  1. Berbakti kepada Orangtua

Dan Kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang amat sanagt dan menyapihnya selam dua tahun. Sebab itu, bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu... (QS Luqman:14)

  1. Memperbanyak Infak/sedekah

Berinfak adalah kegemaran orang-orang shalih-shalihah di setiap zaman. Disamping ia berpahala besar, berpuluh-puluh kali lipat bahkan sampai ratusan kali lipat, infak dapat membantu saudara-saudara kita yang kekurangan. Bahkan kita dapat membeli syurga dengan berinfak.

  1. Hafalan Al-Qur’an & Hadits

Tidak ada larangan wanita haid menghafal Al-Qur’an maupun hadist. Yang menjadi perselisihan ulama adalah tentang menyentuh mushaf Al-Qur’an : boleh atau tidak. Sehingga, waktu-waktu luang saat haid bisa diisi dengan menghafal Al-Qur’an dan hadist.

  1. Memperbanyak Silturrahim

Bersilaturrahim amat dianjurkan dalam Islam, apalagi terhadap kerabat sendiri. Seorang muslim-muslimah hendaklah memperhatikan pula adab bersilaturahim sesuai ajaran Islam. Mengenai keutamaan silaturrahim ini, Nabi SAW pernah bersabda : barangsiapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturrahim. (Muttafaq ‘alaih)

  1. Menambah Kuantitas Dakwah

Maksud berdakwah disini adalah menjadi orang yang mampu memberikan pencerahan jiwa kepada insan lain. Alangkah indahnya jika setiap kita senantiasa mewarnai jiwa-jiwa yang hampa dan gersang dengan lukisan jiwa nan mempesona, hingga berupa seulas senyum manis disaat memulai hari.

Sebagai da’iyah, seorang wanita wajib menegakkaan amar makruf nahi munkar. Pentingnya hal ini ditegaskan oleh Nabi SAW dengan sabdanya : Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia merubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman (HR. Muslim)


Sekarang kita sudah tahu peluang pahala-pahala besar ketika ‘si merah’ datang, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Tidak penting banyak berteori, tetapi hendaklah amal yang mendominasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar