Tayangan halaman minggu lalu

7

Kamis, 24 November 2011

Maaf, Aku Mencintaimu


Sesuatu itu tidak ada yang kebetulan. Yakinlah semua telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Seperti saat aku mulai mengenalmu atau saat kita ditakdirkan untuk menjalin sebuah hubungan. Baik itu, sahabat, kakak, adik, partner kerja maupun guru.
Terbata-bata mulai memahamimu. Menjalin kisah singkat yang mungkin saja akan berakhir, atau bahkan sudah berakhir. Meski dirimu menyukaiku, sering pula ku membuatmu kesal.
Masih dengan keegoanku, kulakukan apa saja yang kumau. Bahkan menghilang dari orang-orang disekitarku, tanpa kabar dan tanpa alasan. Lalu ketika aku kembali menemui mereka. Aku hanya melangkahkan kakiku tanpa beban dan sedikit senyuman. Untunglah  mereka tak bertanya-tanya sebab aku juga tak mempunyai jawaban. Mereka hanya menyambutku dengan senyum hangat.
Tapi sayangnya, aku bahkan tak merasa bersalah. Pasti karena egoku dan juga keras kepalaku. Sehingga aku tak pernah mencoba untuk menerima apa yang telah ada dan mencoba menikmatinya tanpa berbuat ulah.
Lalu aku melakukan kesalahan lagi pada orang yang sama dengan jenis kesalahan yang berbeda. Tetap saja aku tak merasa bersalah, atau memang aku yang tak tahu malu.
Meski tak ada yang memarahai. Entah kenapa saat ‘orang lain’ itu bertanya mengapa /. Aku mulai merasa semua peristiwa yang terangkai ini adalah akibat kesalahanku. Sayangnya lagi, saat aku tak mencoba membela diri saat itu. Lalu kuakui saja, ini karena diriku yang terlalu lama bergerak dan bla bla. Berharap sorot matanya berhenti menatapku.
Aku bersyukur disitu ada dirimu yang ‘membelaku’ dengan caramu. Meski kesalahanku padamu lebih besar. Saat itu, aku merasa mungkin dirimu malu karena telah mengenalku dan menjadi kakakku. Sudah nakal , susah diatur lagi.
Ketika aku sudah menyadari apa kesalahanku, maka aku akan rela meminta maaf padamu.
Maaf, karena aku bukan adik yang baik bagimu
Maaf, karena saat itu aku belum mencintaimu
Maaf, telah menyusahkanmu

            Lalu saat semua berlalu, akhirnya ku tahu kau telah mencintaiku dengan cara yang berbeda.
Maaf, aku mencintaimu

Baca Selengkapnya...

CL 4. Adil


Adil adalah sikap moderat, objektif, atau perlakuan sama dan seimbang yang dilakukan dalam memberikan hak kepada orang lain tanpa pengurangan atau dilebihkan. (QS Ar-Rahman : 7-9 ). Adil diartika juga persamaan. Lawan dari adil adalah dzhalim. Didalam al-quran, kata adil dan yang mempunyai makna sama dengan adil disebut sebanyak 30 kali. Kata adil juga dipakai dalam asmaul husna.
            Perintah adil, diberikan Allah kepada rasul. Contohnya ketika rasul menyikapi umat muslim dan kaum kafir. Adil itu berlaku umum, kepada siapapun. dimanapun dan untuk apapun. Tentu saja adil disini dalam hubungan muamalah.

Prinsip keadilan (keseimbangan) di alam raya
  1. panas;dingin, besar;kecil, siang;malam, udara disusun dalam keseimbangan, serta planet yang disusun dengan garis edar yang obkejtif dan tidak merampas hak lain.
  2. Keseimbangan pernafasan, ada tarikan ada henbusan
  3. Susunan fisik tubuh, komposisi cairan dan benda padat yang seimbang
  4. Materi rukhiyah, fisik, akal dan perasaan


Keistimewaan sikap adil adalah
  1. Adil menjajmin kelangsungan suatu konsep hidup.
  2. Adil menjamin keadaan istiqomah (Al-Fatiha : 6) yaitu jalan tengah antara simpang kanan dan simpang kiri
  3. Adil menunjukkan nilai kebaikan. Aristotetels berkata, kebaikan berada diantara dua kehinaan. Sebaik-baik urusan adalah yang paling moderat (seimbang)
  4. Adil merupakan posisi aman, jauh dari bahagia
  5. symbol kekuatan, misalnya usia antara kanak-kanak dan dewasa
  6. Pusat persatuan dan kesatuan. Ibarat roda pada mobil, menyatukan semua posisi

Pendistribusian keadilan, adil dalam semua urusan meliputi :
  1. Adil dalam hukum, (An-Nisa : 58)
  2. Memberikan hak orang lain (An-Nahl : 90)
  3. Dalam berbicara (Al-An’am : 152)
  4. Memberikan kesaksian (An-Nisa : 132)
  5. Pencatatan hutang piutang (Al-Baqarah : 282)
  6. Mendamaikan perselisihan (Al-Hujurat : 9)
  7. Menghadapi orang  yang tidak disukai (Al-Maidah : 8)
  8. Pemberian balasan (Al-Maidah : 95)
  9. Bagi dua orang yang berselisih (ketika mendamaikan mereka), kita harus adil dalam 5 hal
    1. ketika masuk pintu
    2. saat duduk dihadapan keduanya
    3. menghadapkan wajah kepadanya
    4. mendengarkan pembicaraanya
    5. memutusakn hokum
    10.  Penegakan dan standar keadilan.

Baca Selengkapnya...

Minggu, 20 November 2011

Ni Akhi atw Ukhti ?

Sesaat setelah mengganti pp. Aku dapat chat yang isinya begini.
'Ni akhi atw ukhti sih? Profilnya gamblang'

Wadoh.. Memangnya gk boleh ya pasang pp kartun cowok. Mulai dari Gon, Luffy sampai Conan memang cowok semua. Garaa juga cowok, tapi yang ini tak pernah kujadikan pp. Aku cuma suka aja sama tokoh-tokoh kartun itu.

untung ja, gk gmbar ini yang dijadikan pp..
Memangnya penting banget ya yg namanya pp? Trus kalau ppku kartun cowok, memangnya jadi masalah buat teman-temang yang lain? Toh namaku tetap sama. Masih Rika, tak pernah tu diganti jadi Ricky. Jadi tak perlu nanya lagi kan, Ni akhi atau ukhti.?

Baca Selengkapnya...

Minggu, 13 November 2011

Ketika Aku


Ketika aku mengatakan ‘mau tau aja’ itu artinya aku tak tahu bagaimana cara untuk menjelaskannya padamu. Bukan karena itu adalah sesuatu yang tak boleh kau ketahui.
Ketika aku mengatakan ‘terserahmu’ itu artinya lakukan saja sesuai kehendak hatimu sebab aku tak tahu harus berbuat apalagi.
Ketika aku mengatakan ‘entahlah’ itu artinya aku belum bisa memutuskan saat itu juga ,mungkin saat itu aku masih berada di wilayah abu-abau antara ia dan tidak.
Ketika aku mengatakan ‘nggak suka’ itu artinya aku benar-benar gak suka jadi jangan paksa aku untuk menyukainya.
Ketika aku mengatakan ‘nggak mau’ itu artinya aku benar-benar nggak mau jadi gk usah buang-buang waktu untuk membujukku karena apa pun yang kau lakukan aku tetap nggak mau melakukannya.
Ketika aku mengatakan ‘nggak penting’ itu artinya benar-benar nggak penting buatmu, tapi mungkin berbeda buatku.
Ketika aku mengatakan ‘nggak ada apa-apa ’ itu artinya aku tak mau memenuhi otakmu dengan sederet masalah tentangku. Kapan-kapan deh aku cerita.
Ketika aku nge tag foto atau note kepadamu mungkin saat itu kamu perlu membacanya karena butuh dengan informasinya. Mungkin juga karena ku tahu kalau dirimu takakan marah jika ku tag,,  hehe.
Ketika aku tersenyum, itu artinya aku senang berjumpa denganmu atau karena memang aku suka terenyum..
Ketika aku marah, diamlah sejenak karena saat itu adalah saatnya aku mengungkapkan apa yang selama ini kurasakan. Lalu lupakanlah, karena keesokan harinya aku pun sudah lupa pernah memarahimu.
Ketika aku menangis, jangan bicara kepadaku karena nanti aku malah bisa tambah nangis.

Baca Selengkapnya...

Jumat, 11 November 2011

Sms BSD Terbaru


Seperti biasa hari ini  sms taujih BSD masuk, hanya saja berasal dari orang yang berbeda.
Let’s chek, the message
JPRMI ?
Siapakah kita? Mungkin orang lain berpikir demikian, tapi kurasa tidak, JPRMI kumpulan Manusia Munafik, yang mencoba dan berusaha lepas dari kemunafikanitu.
Tak ada guna jika sepak terjang yang  kita kerjakan di bumbui rasa pamer tenar pesona.
Jika mau marah padaku silahkan.  


            Aku merasa aneh dengan sms ini. Apakah ini sms benrada kekecewaan atau sekadar mengingatkan. Berhubung kemarin itu suasana hatiku kurang baik terhadap bulan sabit kecil ini. Langsung saja kubalas sms ini.

Mungkin dirimu ada benarnya. Hanyalah manusia yang berdiri diatas bendera keegoan.  Tapi maaf, aku bukanlah seorang yang tebar pesona.

‘Baguslah’ bunyi sms dia berikutnya

Aku hanya berpikir bagaimana mungkin orang yang berada didalamnya berkata seperti itu. Seperti dia bukan bagian dari jprmi saja? Entah dia melihat kami dari sudut pandang yang mana. Tapi aku  tak suka jika kami dikatakan munafik.

Bukankah ciri-ciri orang munafik itu, jika:
Berjanji ia ingkar, berkata ia bohong, dipercaya ia khianat.
Mereka disebut munafik jika salah satu sifat kemunafikan ini ia kerjakan, sampai ia meninggalkannya.
Ku pikir terlalu kasar kata-kata ini. Trus, siapa pulak yang tebar pesona? Aku jadi semakin bingung, nggak penting juga dipikirin. Hadowhh

Ternyata sms tak hanya sampai disitu, malam harinya aku dapat sms lagi.
Afwan, sms itu untuk semua pengurus jprmi. Saya nggak tahu kalau kk gk aktif lagi.
Aih, apa pulak maksud sms ini. Ya pastilah aku tahu ini untuk semua pengurus, kan biasanya juga gitu. Jadi untuk apa dikasih tahu lagi. Wah, baru juga dua kali nggak datang syura dah dibilang gk aktif. Dah macam dia aja yang paling aktif.
Kalau sms ini kulanjutkan pasti ujung-ujungnya jadi berantam. Jadi ku balas saja sesukaku.
Gpp kok, dah biasa.
            Berharap gk ada lagi balasan sms.
            Apapun itu, aku tahu ia pasti punya alasan. Tapi aku tidak tahu apakah alasannya itu benar dan di dapat dari orang yang benar pula. Maaf, tak ada waktu untuk mencari tahu.

Baca Selengkapnya...

Buat Judul Sendiri aja Ya


Ada yang datang ada yang pergi begitulah aroma kehidupan yang kita ketahui. Kita tak bisa kehendak kepada siapa pun untuk berteman, bersahabat, atau menjadi rekan kerja kita. Karena itu ada masanya. Masa-masa untuk berpisah. Masa-masa untuk meninggalkan. Dan masa-masa untuk menghilang. Entah, dengan alasan apa hanya. Tapi itulah kenyataan hidup, tak patut untuk ditangisi apalagi untuk disesali. Karena hidup terus berjalan.
Masih ingat saat pertamakali kita bertemu?. Atau masih ingat saat terakhir kali kita bertemu sebelum mengantarka kita pada hari ini.  Kalau nggak ingat juga nggak apa-apa. Nggak usah dipaksa kali. Hehh. Pertamakali bertemu waktu kita msih smp kelas tiga. Sama-sama menuntut ilmu untuk masuk ke sma favorit. Terakhir  kali kita bertemu mungkin bulan Agustus kemarin di Taman Budaya atau waktu bubar di Al-manar . sdalnya lebaran juga nggak jumpa.
Entah memang kita yang sibuk atau Cuma sok sibuk aja. Nggak penting juga ya, yang penting kan kapan kita ketemunya?
Sampai hari itu, 29 Oktober 2011. hari dimana kita sejatinya akan bertemu. Sebenarnya cuma bertemu untuk syura Kids aja, tapi semua jadi istimewa karena ku yakin kau akan berada disana. Aku juga berharap bertemu teman-teman yang lain. Minimal jumpa waktu syura pun jadi.
Seperti anak muda yang sedang dimabuk cinta. Kita pun janjian akan datang dan bertemu disana. Mulai smsan menanyakan kagi dimana? Sepertinya lima menit sekali kita sudah mengabarkan posisi kita yang berpindah-pindah dibawa angkot.
Selepas dzhuhur, akhirnya dirimu sampai duluan di ujung gang, menunggu kedatanganku. Agar kita bisa berjalan beririnagn menuju tempat yang dijanjikan. Masih dengan baju pramuka dirimu bercerita, ‘entah apalah, tadi dia liatinnya kayak gitu kali. Kayak nggak pernah liat orang pake baju pramuka aja’.
‘Santai kawan, biarin aja paling-paling dirimu dikirain kakak pembina pramuka’ jawabku sekenanya
Aku lupa entah apa yang kita bicarakan. Sampai akhirnya kita ada di tempat itu dan saling menyuruh untuk masuk duluan. Maklumlah terlambat.
Syura pun berlangsung dengan damai dan sedikit riuh canda tawa. Sampai orang lain di sekitar situ menoleh pada kita. Tapi tenang saja tak ada teguran yang kita dapatkan.
            Selepas syura, kita bingung mau kemana. Mau ikut JR atau makan dulu. Kalau makan dulu pasti nggak sempat ikut JR. Kita sudah melirik warung siomay di sebrang jalan. Aduh, rintik hujan pun mulai mematuki kepala kita. Bingung menentukan pilihan, ditambah lagi saat itu ada angkot yang akan kita naiki. Akhirnya kita naik angkot, siomay gagal.
Kita juga belum tau mau makan dulu atau masih ada kesempatan ikut JR.  Maklumlah dibutuhkan waktu yang lama agar kita sampai di tempat JR. Takutnya kita sampai disana cuma untuk numpang shalat ashar karena acaranya dah siap. Lagian kita juga nggak wajib datang JR, soalnya gk ada instruksi langsung dari yang berwajib kan. Datang ke JR pun dibatalkan. Hegee
Kita pun memutuskan untuk makan bakso saja di tempat biasa. Disepanjang perjalanan entah apa saja kita pun berlama lama disi yang kita bicarakan. Mulai dari a sampai z. sampai-sampai aku lupa entah apa yang kita bicarakan. Aku cuma tahu saat itu macam kita aja yang jadi penumpang di angkot tu. Soalnya keasyikan cerita sampai nggak nyadar kalau dah mau nyampe.
 Kita  pun berlama-lama makan baksonya dan tentu saja obrolan itu terus berlanjut. Tanpa sadar aku mulai menyadari ternyta aku lebih sebagi pendengar, soalnya kawanku yang satu ini yang lebih banyak bicaranya. Entah apa-apa yang dibicarakannya, mungkin kangen kali dia dah lama nggak jumpa. Hesseshh.
Ashar masih lama, padahal kami  ada aktivitas akan dilakukan selepas ashar. Kami pun bingung mau kemana lagi. Soalnya nggak mungkin kami berlama-lama lagi di warung ini.
“Kita ke situ yuk” ajakmu sambil menunjuk swalayan terdekat
“Mau ngapain?” tanyaku
“Mau jajan”
“Jajan apa? Ya udah ika beli es krim aja”
“Ya udah kita sama aja?”
Es krim pun dibeli. Lalu  muncul masalah, kita mau makan es krimnya dimana? Soalnya sayang kan eskrim nya ntar meleleh. Mulai mencari tempat duduk dan tidak ada satupun yang bisa dijadikan tempat persinggahan sementara. Sampai kita berjalan di pos polisi terdekat.
 “Kita numpang duduk di pos polisi itu aja.  Ntar kalau polisinya nanya, kita bilang gini aja. Mau numpang makan es krim pak, takut esnya meleleh. Nggak mungkin kan gak dikasih. Namanya juga polisi pembantu masyarkat. Enak tuh Na, ada pohon rindangnya. ” usulku
“Trus kalo dia bilang gini, boleh  tapi saya juga mau es krimnya gimana?” balasnya
“Hadoohh,, dah lah gk jadilah. Kita jalan aja ke tempat selanjutnya. ”
            Lalu kami pun melangkahkan kaki menuju tempat selanjutnya. Dulu tempat ini sempat disebut markasnya getah karet lengket. Alhamdulillah yang punya rumah baik, dah dikasih numpang makan es krim, numpang sholat, dan numpang rebahan sebentar. Hahaha. Rumahnya siapa ini ya?
            Selesai shalat ashar seharusnya kita pergi menuju tempat berikutnya. Masih tempat biasa yang kita datangi ketika kita akan syura jprmi. Namun, entah kenapa kita berdua sangat malas untuk melangkahkan kaki ke tempat itu. Dan  sengaja mengulur waktu dengan membuat jus wortel plus madu ditambah lagi searching google karena ada keperluan.
            Dan aku pun rebahan dikasur sambil melihat dirimu di depan komputer. Lumayanlah istirahat sebentar, untung aja nggak ketiduran ya. Aszzikk
            Lalu muncullah ide itu. Malas kali datang syura, kita nggak usah datang yok dan jam berapa ni. Kulihat jam, tenyata sudah hampir setengah enam.
            Kita datang aja Na, gak papa datang telat kita nyetor muka aja ntar disana. Lalu kami pun berjalan dan memang kami hanya menyetor muka disana. Sekalian bertemu dengan kawan lama. Kya…. Nyetor muka
            Sepuluh menit sebelum adzan maghrib syura kami selesai. Tapi tak berarti perjalanan kami selesai. Ina mau pergi ke tempat saudaranya,jadi tak mungkin ia shalat di rumah. Kami pun menuju mesjid terdekat untuk melaksanakan shalat maghrib.
            Lalu sejenak aku bertanya
“Kalau shalat disini ntar naik angkotnya dari mana Na? Ntar mesti jalan lagi kan naik angkotnya, nggak kelamaan tuh
“Oh iya ya. Kalau gitu kita jalan aja ke sana aja tempat nunggu angkot di proyek baru. Toh baru aja adzan kok”
“Okelah. Bagiku tak masalah karena rumahku dekat dari sini. ”
Masih diperjalanan kami menemukan sebuah mesjid. Tapi anehnya kedua kamar mandinya terisi oleh laki-laki. Kami jadi bingung, apa mungkin tidak ada tempat berwudhu untuk perempuan. Kami hanya melihat dari kejauhan, berharap mereka cepar mengambil wudhu dan memastikan mana tempat berwudhu wanita. Akhirnya kami mendapatkannya dan melaksanakan shalat magrib berjamaah disana.
Shalat sudah selesai, perjalanan ini pun berakhir. Tak terasa setengah hari kami bersama. Mulai dari dzuhur, ashar sampai maghrib untung nggak sampai isya ya. Lalu berpisah menuju tujuan masing-masing. See u next time. Ana uhibbuki fillah

Baca Selengkapnya...

CL 3 Makna Ayah dalam Al-Qur’an


Sebutan ayah dalam alqur’an ada 2 macam tidak seperti sebutan ayah yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dua sebutan itu memiliki makna yang beda tetapi artinya sama.
1.      walid, walida
Walid  untuk ayah dan walida untuk ibu. Walid disini artinya siapa saja yang sanggup untuk memberi keturunan. Walida yaitu orang yang sanggup melahirkan. Jadi orang yang mampu memiliki keturunan secara otomatis disebut walid/walida. Walid/walida adalah sebutan untuk orang tua kandung sesuai garis keturunan atau nasabnya.
Kita wajib berbakti kepada kedua orang tua kita (walid/walida) baik mereka mengasuh kita maupun tidak. (QS Lukman : 14 ).

2.      Ab, um.
            Ab untuk ayah dan um untuk ibu.  Ab dan um lebih bersifat khusus. Ab yaitu orang yang memiliku sikap kebapakan yang dipunyainya dalam mendidik anak-anaknya. Sifat ini bersifat dinamis dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada ayah yang penyanyang, galak, baik, pemarah dan lain-lain. Tidak  semua walild dipanggil ab.
Ab yang dimaksud adalah :
  1. pengasuh, siapa saja yang memberi kontribusi dalam kehidupan seorang anak. Misalnya paman. (QS A-Baqarah : 133 ).
  2. pengajar, siapa saja yang mengajari kita dalam memaknai kehidupan.
Panggilan abi bukan hanya disebut oleh anak kandung kepada ayahnya. Bisa juga kepada pamannya atau kepada gurunya. 
Ayo, siapa yang mau dipanggil abi ?

Baca Selengkapnya...

CL 2 : KOALISI → OPOSISI ???


Hari ini anggotanya berkurang satu, semakin sedikit aja kominitas ini.
Kali ini tentang ghazwul fikri perang pemikiran.
Yaitu upaya maksimal yang dilakukan musuh Islam dalam rangka menjatuhkan umat Islam dari dalam. Sehingga pola pikir umat Islam berubah.
            Tentu saja kali ini bukan membahas fun, food, fashion, dan  sport.
Pembahasan kali ini lebih meluas, seputar pola pikir para kader mengenai isu yang beredar selama ini. Apakah pola pikirnya telah berubah tanpa mereka sadari, karena memang begitulah cara kerja ghazwul fikri.
            Hanya seputar tindakan, kerja nyata, harapan, kepercayaan kepada mereka yang sudah memasuki pemerintahan. Hanya opini masyarakat seputar koalisi dan oposisi.
Let’s go….

Kejayaan itu  tak dapat dilakukan hanya dalam satu masa. Butuh proses, tapi bukan berarti kita berlama-lama menikmati proses. Apapun yang telah dilakukan para pemimpin kita yang telah menjajaki kursi pemerintahan. Percayalah pada mereka, meskipun saat ini kita belum merasakan apa-apa.
Mereka hanyalah beberapa persen orang yang berusaha untuk menegakkan keadilan. Diantara orang-orang yang ‘katanya’ menegakkan keadilan. Kepercayaan itu bukan hanya sekadar harapan dengan tidak melakukan apa-apa. Berkontribusi lah semampu kita, jangan terlalu banyak berkomentar. Belum tentu saat kau menjadi seperti mereka, kau akan kuat dan tetap melaksanakan kebaikan.
Begitu pun ketika masyarakat mengatakan
Ah, sama ajanya itu tidak ada perubahan
Tidak pernahkah kita berpikir, mungkin karena terlalu banyak yang harus diurus sehingga mereka belum bisa menyelesaikan semuanya. Atau jangan-jangan kita juga tidak pernah tahu apa yang telah mereka lakukan, sebab kita tak pernah mencari tahu.
Masyarakat hanya mengira pemerintah berfungsi dengan baik ketika BBM, TDL tidak naik dan bisa makan secukupnya. Sebenarnya fungsi pemerintah lebih dari itu. Kita lihat saja Freeport yang bikin repot, tikus berdasi, mafia hukum, porno aksi, narkoba, perbatasan Negara, kekayaan adat istiadat dan kebudayaan, pendidikan hingga generasi atlet yang tidak memiliki pemain lapis dua.
Meski dulu aksi kita itu nyata dengan adanya unjuk rasa. Tak lantas membuat kita berpikir bahwa saat ini kita tidak melakukan apa-apa. Kita hanya melaukannya dengan cara berbeda.
Meski pada kenyataannya, kita dikhianati dengan kontrak politik yang aku pun tak tahu apa isinya. Tak lantas mengubah kita menjadi pengutuk tanpa berbuat apa-apa. Koalisi dan oposisi hanyalah sebuah posisi dimana kita bergerak dengan cara yang berbeda.
Santai kawan! Semuanya akan baik-baik saja asal kita terus bergerak.

Baca Selengkapnya...

CL 1, Al-Wala’


Al-Wala’

            Kebosanan dan ketidaknyamanan membuatku ingin berhenti saja dari aktivitas yang selama  ini kujalani. Sudah selama satu bulan aku tidak bertemu mereka. Aku juga  tak mengangkat telepon dari mereka. Selama sebulan tidak melakukan aktivitas bersama mereka. Dalam pikiranku, aku hanya ingin pergi jauh dari mereka. Dan merasa yakin aku tak ada artinya bagi mereka.
            Entah karena sudah terlalu lama menghilang tanpa memberikan alasan atau karena sudah merasa bosan ditanyai kapan bisa jumpanya. Akhirnya aku mencoba mendatangi mereka dan mengakrabkan diri. Awal yang canggung. Masih dengan aktivitasa yang sama, di tempat yang sama dengan jumlah orang yang semakin mengerucut.
            Aku bersyukur mereka tidak bertanya mengapa aku tidak hadiar selama ini. Karena aku memang tidak mempunyai jawabannya. Tidak mungkin kujawab karena malas atau karena emang gak mau datang aja. Lumayanlah, hari itu aku disambut dengan senyuman.
            Tempat yang baru membuat aku lebih semangat. Pelajaran hari ini pun di mulai.

Al-Wala’
Al –wala’ atau memenuhi janji
Tujuan kita dalam mempelajari al –wala’ ini adalah untuk :
  1. Mengontrol diri dari menjauhi sikap berlebihan
  2. Mendidik  untuk rasa tanggung jawab, kasih sayang,  dan adil dalam berinterakso sesama manusia.
  3. Mendidik pribadi muslim melawan tradisi asing.

Jenis- jenis janji :
  1. Janji kepada Allah SWT.
Seperti janjinya bani Israil yang tidak akan menyekutukan Allah SWT dan beriman kepada Muhammad sesuai kitab Taurat.
  1. Perjanjian  (akad) dengan manusia dalam hal bermuamalat.
(QS 5 : 1 ), (QS Al-Isra : 34 ),  (QS Ash-shaffat : 2  )
Contoh : janji keluarga, janji pimpinan, janji teman dan .
Menepati janji merupakan salah satu ciri-ciri orang yang benar imannya.
Orang yang mengingkari janjinya disebut sebagi orang yang munafik.
 Orang yang tidak menepati janji merupakan musuh Allah SWT di hari kiamat. 
Hal ini juga merupakan bentuk kedzaliman. Orang kaya yang menunda untuk membayar utang adalah perbuatan dzalim

Sifat- sifat kemunafikan :
Berjanji ia ingkar, berkata ia bohong, dipercaya ia khianat.
Mereka disebut munafik jika salah satu sifat kemunafikan ini ia kerjakan, sampai ia meninggalkannya.

Sifat positif dalam menepati janji
  1. Kewajiban  syar’i
Semua orang wajib melakukannya. Contoh : perjanjian Hudaibiyah, meskipun isi perjanjian itu tidak terlalu menguntungkan bagi kaum Muslimin. Perjanjian tetap ditepati.
Dalam perjanjian, termasuk juga menepati waktu perjanjian.
  1. Akhlak yang utama
  2. Ciri tingginya peradaban
  3. Sifat-sifat mukmin dan ulul al-bab
  4. Merupakan jenis kebaikan
  5. Merupakan akhlak para nabi dan rasul (QS 19 : 54-55 )
  6. Seruan agama Rabbani

Baca Selengkapnya...

FREE CL, Untukmu yang Mematahkan Rindu di Hatiku

Untukmu yang telah membuangku di deretan jalan panjang yang berliku. Lalu meninggalkan aku sendirian di stasiun terakhir sedang dirimu pergi dengan kereta terakhir. Masih tanpa alasan jelas, kau uraikan perpisahan. Hanya isyaratkan bahwa ini adalah yang terbaik. Kau tutup bibirku hingga tak mampu aku bertanya ? Hingga kubiarkan diriku selalu tersenyum padamu tanpa kau tahu hatiku menangis.

Untukmu yang menyambutku di ranah yang baru. Telah kucoba merajut ukhuwah dengan suasana baru. Meski enam purnama telah berlalu tetap saja tak pernah lagi kurasakan kehangatan yang dulu. Bukan aku kecewa padamu yang telah mematahkan rindu kami. Bukan aku kecewa padamu yang telah mendiamkan tawa kami. Ini bukan masalah mencoba mengakrabkan diri dan beradaptasi. Hanya saja, entah mengapa sekarang aku merasa tak nyaman disana. Telah ku coba untuk membangun rasa dan ikhlaskan semua. Tapi kenyataannya aku merasa tersingkirkan dengan senyuman dan pelukan hangatmu. Bahkan aku merasa dibuang oleh tawa riang mereka.

Untukmu yang telah menyerahkan ku kepada orang lain. Tidak bisakah kau bertahan hingga diriku siap menerima semuanya. Tidak bisakah jiwa orang lain saja yang kau pilih untuk menemaninya. Mungkin karena aku tak berharga dimatamu, jadi kau bebas menyerahkanku kepada siapa saja. Hanya karena kata itu belum terucap, tak bisakah kau membaca sayang dimataku.

Untuk kalian yg berpikir bahwa ini adalah jalan terbaik. Pernahkah kalian berpikir bahwa mungkin aku tak sanggup menjalaninya? Pernahkah kalian berpikir bahwa mungkin aku akan menyerah dan akhirnya terlempar dari jalan berliku dan sulit ini? Pernahkah kalian berpikir bahwa keputusan kalian salah? Berapa persen keyakinan kalian bahwa aku adalah orang yang selalu berjalan beriringan bersama kalian.

Untukmu yang terpaksa kutinggalkan di tempat itu
Apakah dirimu merasa aku baik-baik saja, karena tak pernah mengeluh padamu? Bukan begitu kawan, aku hanya tak ingin menambah beban pikiranmu.
Apakah kau rasa doa yang selalu kuselipkan untukmu?
Tenang saja, walau tak terasa aku akan selalu mendoakanmu

Untukmu yang masih bersamaku
Senang melihatmu bercerita tentang sesuatu yang sedang menimpamu. Tapi maaf, aku tak sanggup untuk menceritakan keadaanku padamu.
Tetaplah indah cinta, meski dunia tak lagi ramah.

Kalian tahu aku memang hanya bisa mencoba untuk tetap ikhlas dan tsiqah. Lalu pada akhirnya aku tersungkur diatas dua kata itu. Hingga aku merasa berada di titik nadir. Dikalahkan oleh rasa ego yang perlahan menyelimuti hati. Aku menyadari bahwa kita hanyalah manusia yang selalu berbuat salah, tak lebih dari sekadar nama di batu nisan.

Sungguh aku tak mampu bercerita sebab aku tak ingin kau melihatku begitu rapuh dengan airmataku. Begitu pun, aku hanya mampu menulis. Meski tulisan ini tak sempat kau baca. Atau jika aku berbaik hati, mungkin esok lusa catatan ini akan ku taq kepada kalian. (Ri_Rus)

Medan, 10 Oktober 2011
23 : 47

Baca Selengkapnya...

Selasa, 01 November 2011

Surat yang Tak Jadi


Seharusnya kemarin aku jadi menulis surat ini dan langsung menyerahkan kepadanya. Karena dengan begitu aku tak perlu berdiri di hadapannya dengan suara dan kaki yang bergetar.

                                                                                    Medan, 29 Oktober 2011
Bismillahirrahmanirrahim
Saya menulis ini karena saya tidak berani untuk mengatakannya secara langsung. Apalagi mengatakannya di syura dengan beberapa pasang mata dan beberapa pasang telinga yang sepertinya ingin menerkamku. Anda adalah orang pertama yang saya beritahu mengenai hal ini. Karena ketua yang baik adalah orang yang selalu mengerti keinginan anggotanya.
Meski saya tidak didik untuk menjadi orang yang tidak bertanggungjawab, biarlah hari ini saya menjadi orang yang tidak bertanggungjawab
Saya menyadari akhir-akhir ini saya tidak menjalankan  tugas  dengan naik dan sepertinya ini akan terus berlanjut. Daripada saya hanya ada sebagai sebuah nama yang tidak kelihatan wujudnya. Sebaiknya saya menghilang saja, karena saya tak mau menghilang secara perlahan. Saya hanya merasa tak pantas berjalan hingga akhir. Saya yakin bendera jprmi akan selalu berkibar. Saya percaya percaya anda akan membuatnya terus berkibar.
Maaf tak bisa berjalan beriringan hingga akhir. Semua orang bisa menggantikan posisi saya, tapi saya yakin tak ada yang bisa menggantikan posisi anda. Sebab anda adalah ketua terhebat yang pernah saya punya.
Tenang saja pak ketua, lpj dan arus keluar masuk uang kas telah saya kirimkan via email. Saya juga tidak akan menyalahgunakan atribut, mulai dari pin, batik hingga jalett. Terimakasih untuk semuanya.


Yah,, tentu saja surat itu tak pernah ku print, karena gak zamannya lagi ngirim surat. Aku pikir aku pasti akan lancar mengucapkan semua itu. Tapi sayang nya tak semua kata bisa kuungkapkan.


Baca Selengkapnya...