Tayangan halaman minggu lalu

6

Jumat, 11 November 2011

CL 2 : KOALISI → OPOSISI ???


Hari ini anggotanya berkurang satu, semakin sedikit aja kominitas ini.
Kali ini tentang ghazwul fikri perang pemikiran.
Yaitu upaya maksimal yang dilakukan musuh Islam dalam rangka menjatuhkan umat Islam dari dalam. Sehingga pola pikir umat Islam berubah.
            Tentu saja kali ini bukan membahas fun, food, fashion, dan  sport.
Pembahasan kali ini lebih meluas, seputar pola pikir para kader mengenai isu yang beredar selama ini. Apakah pola pikirnya telah berubah tanpa mereka sadari, karena memang begitulah cara kerja ghazwul fikri.
            Hanya seputar tindakan, kerja nyata, harapan, kepercayaan kepada mereka yang sudah memasuki pemerintahan. Hanya opini masyarakat seputar koalisi dan oposisi.
Let’s go….

Kejayaan itu  tak dapat dilakukan hanya dalam satu masa. Butuh proses, tapi bukan berarti kita berlama-lama menikmati proses. Apapun yang telah dilakukan para pemimpin kita yang telah menjajaki kursi pemerintahan. Percayalah pada mereka, meskipun saat ini kita belum merasakan apa-apa.
Mereka hanyalah beberapa persen orang yang berusaha untuk menegakkan keadilan. Diantara orang-orang yang ‘katanya’ menegakkan keadilan. Kepercayaan itu bukan hanya sekadar harapan dengan tidak melakukan apa-apa. Berkontribusi lah semampu kita, jangan terlalu banyak berkomentar. Belum tentu saat kau menjadi seperti mereka, kau akan kuat dan tetap melaksanakan kebaikan.
Begitu pun ketika masyarakat mengatakan
Ah, sama ajanya itu tidak ada perubahan
Tidak pernahkah kita berpikir, mungkin karena terlalu banyak yang harus diurus sehingga mereka belum bisa menyelesaikan semuanya. Atau jangan-jangan kita juga tidak pernah tahu apa yang telah mereka lakukan, sebab kita tak pernah mencari tahu.
Masyarakat hanya mengira pemerintah berfungsi dengan baik ketika BBM, TDL tidak naik dan bisa makan secukupnya. Sebenarnya fungsi pemerintah lebih dari itu. Kita lihat saja Freeport yang bikin repot, tikus berdasi, mafia hukum, porno aksi, narkoba, perbatasan Negara, kekayaan adat istiadat dan kebudayaan, pendidikan hingga generasi atlet yang tidak memiliki pemain lapis dua.
Meski dulu aksi kita itu nyata dengan adanya unjuk rasa. Tak lantas membuat kita berpikir bahwa saat ini kita tidak melakukan apa-apa. Kita hanya melaukannya dengan cara berbeda.
Meski pada kenyataannya, kita dikhianati dengan kontrak politik yang aku pun tak tahu apa isinya. Tak lantas mengubah kita menjadi pengutuk tanpa berbuat apa-apa. Koalisi dan oposisi hanyalah sebuah posisi dimana kita bergerak dengan cara yang berbeda.
Santai kawan! Semuanya akan baik-baik saja asal kita terus bergerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar