Pengertian tawakal dapat dilihat di (Ali-Imran : 122), (At-Thalak : 3)
Menurut bahasa tawakal berasal dari wakala yang artinya mewakilkan urusan kepada pihak lain. Jadi disini ada yang melimpahkan perwakilan dan mendapatkan perwakilan.
Tawakal ini berarti kita fokus untuk memberikan kepercayaan hati kepad wakil satu-satunya.
Pihak wakil harus memenuhi empat hal, yaitu:
Diyakini yang paling benar
Diyakini yang paling kuat
Diyakini yang paling lancer
Diyakini yang paling perhatian dan kasih sayang
Tingkatan tawakal, atau tingkatan ketergantungan kepada Allah terbagi atas :
Ketergantungan kepada Allah atas perlindungan dan pemenuhan kebutuhannya seperti keterikatan klien kepada pengacara.
Ketergantungan kepada Allah seperti seorang bayi kepada orang tuanya.
Bayi yang ada ketergantungannya dengan ibu, tetapi ia masih bisa berbuat sesuatu.
Ketergantungan kepada Allah, bagai mayit terhadap orang yang memandikannya. Ia menyerah terhadap perlakuan apapun yang dilakukan orang lain kepadanya.
Tawakal itu mempengaruhi empat sikap :
Menarik keuntungan yang hilang. Contoh, berdagang
Menjaga yang sudah ada. Contoh, menabung
Menghindari bahaya yang belum tiba. Contoh, menghindari makanan berkolesteol tinggi.
Menghilangkan bahaya yang sudah menimpa. Contoh, berobat ketika sakit
Sesuatu
itu tidak ada yang kebetulan. Yakinlah semua telah ditakdirkan oleh Allah SWT.
Seperti saat aku mulai mengenalmu atau saat kita ditakdirkan untuk menjalin
sebuah hubungan. Baik itu, sahabat, kakak, adik, partner kerja maupun guru.
Terbata-bata
mulai memahamimu. Menjalin kisah singkat yang mungkin saja akan berakhir, atau
bahkan sudah berakhir. Meski dirimu menyukaiku, sering pula ku membuatmu kesal.
Masih
dengan keegoanku, kulakukan apa saja yang kumau. Bahkan menghilang dari
orang-orang disekitarku, tanpa kabar dan tanpa alasan. Lalu ketika aku kembali
menemui mereka. Aku hanya melangkahkan kakiku tanpa beban dan sedikit senyuman.
Untunglah mereka tak bertanya-tanya
sebab aku juga tak mempunyai jawaban. Mereka hanya menyambutku dengan senyum
hangat.
Tapi
sayangnya, aku bahkan tak merasa bersalah. Pasti karena egoku dan juga keras
kepalaku. Sehingga aku tak pernah mencoba untuk menerima apa yang telah ada dan
mencoba menikmatinya tanpa berbuat ulah.
Lalu
aku melakukan kesalahan lagi pada orang yang sama dengan jenis kesalahan yang
berbeda. Tetap saja aku tak merasa bersalah, atau memang aku yang tak tahu
malu.
Meski
tak ada yang memarahai. Entah kenapa saat ‘orang lain’ itu bertanya mengapa /.
Aku mulai merasa semua peristiwa yang terangkai ini adalah akibat kesalahanku.
Sayangnya lagi, saat aku tak mencoba membela diri saat itu. Lalu kuakui saja,
ini karena diriku yang terlalu lama bergerak dan bla bla. Berharap sorot
matanya berhenti menatapku.
Aku
bersyukur disitu ada dirimu yang ‘membelaku’ dengan caramu. Meski kesalahanku
padamu lebih besar. Saat itu, aku merasa mungkin dirimu malu karena telah
mengenalku dan menjadi kakakku. Sudah nakal , susah diatur lagi.
Ketika
aku sudah menyadari apa kesalahanku, maka aku akan rela meminta maaf padamu.
Maaf, karena
aku bukan adik yang baik bagimu
Maaf, karena
saat itu aku belum mencintaimu
Maaf, telah menyusahkanmu
Lalu saat semua berlalu, akhirnya ku
tahu kau telah mencintaiku dengan cara yang berbeda.
Adil adalah
sikap moderat, objektif, atau perlakuan sama dan seimbang yang dilakukan dalam
memberikan hak kepada orang lain tanpa pengurangan atau dilebihkan. (QS
Ar-Rahman : 7-9 ). Adil diartika juga persamaan. Lawan dari adil adalah
dzhalim. Didalam al-quran, kata adil dan yang mempunyai makna sama dengan adil
disebut sebanyak 30 kali. Kata adil juga dipakai dalam asmaul husna.
Perintah
adil, diberikan Allah kepada rasul. Contohnya ketika rasul menyikapi umat
muslim dan kaum kafir. Adil itu berlaku umum, kepada siapapun. dimanapun dan
untuk apapun. Tentu saja adil disini dalam hubungan muamalah.
Prinsip keadilan (keseimbangan)
di alam raya
panas;dingin, besar;kecil, siang;malam, udara disusun
dalam keseimbangan, serta planet yang disusun dengan garis edar yang
obkejtif dan tidak merampas hak lain.
Keseimbangan pernafasan, ada tarikan ada henbusan
Susunan fisik tubuh, komposisi cairan dan benda padat
yang seimbang
Materi rukhiyah, fisik, akal dan perasaan
Keistimewaan sikap adil adalah
Adil menjajmin kelangsungan suatu konsep hidup.
Adil menjamin keadaan istiqomah (Al-Fatiha : 6) yaitu
jalan tengah antara simpang kanan dan simpang kiri
Adil menunjukkan nilai kebaikan. Aristotetels
berkata, kebaikan berada diantara dua kehinaan. Sebaik-baik urusan adalah
yang paling moderat (seimbang)
Adil merupakan posisi aman, jauh dari bahagia
symbol kekuatan, misalnya usia antara kanak-kanak dan
dewasa
Pusat persatuan dan kesatuan. Ibarat roda pada mobil,
menyatukan semua posisi
Pendistribusian keadilan, adil
dalam semua urusan meliputi :
Adil dalam hukum, (An-Nisa : 58)
Memberikan hak orang lain (An-Nahl : 90)
Dalam berbicara (Al-An’am : 152)
Memberikan kesaksian (An-Nisa : 132)
Pencatatan hutang piutang (Al-Baqarah : 282)
Mendamaikan perselisihan (Al-Hujurat : 9)
Menghadapi orangyang tidak disukai (Al-Maidah : 8)
Pemberian balasan (Al-Maidah : 95)
Bagi dua orang yang berselisih (ketika mendamaikan
mereka), kita harus adil dalam 5 hal
Sesaat setelah mengganti pp. Aku dapat chat yang isinya begini.
'Ni akhi atw ukhti sih? Profilnya gamblang'
Wadoh.. Memangnya gk boleh ya pasang pp kartun cowok. Mulai dari Gon, Luffy sampai Conan memang cowok semua. Garaa juga cowok, tapi yang ini tak pernah kujadikan pp. Aku cuma suka aja sama tokoh-tokoh kartun itu.
untung ja, gk gmbar ini yang dijadikan pp..
Memangnya penting banget ya yg namanya pp? Trus kalau ppku kartun cowok, memangnya jadi masalah buat teman-temang yang lain? Toh namaku tetap sama. Masih Rika, tak pernah tu diganti jadi Ricky. Jadi tak perlu nanya lagi kan, Ni akhi atau ukhti.?
Ketika aku
mengatakan ‘mau tau aja’ itu artinya
aku tak tahu bagaimana cara untuk menjelaskannya padamu. Bukan karena itu
adalah sesuatu yang tak boleh kau ketahui.
Ketika aku
mengatakan ‘terserahmu’ itu artinya
lakukan saja sesuai kehendak hatimu sebab aku tak tahu harus berbuat apalagi.
Ketika aku
mengatakan ‘entahlah’ itu artinya
aku belum bisa memutuskan saat itu juga ,mungkin saat itu aku masih berada di
wilayah abu-abau antara ia dan tidak.
Ketika aku
mengatakan ‘nggak suka’ itu artinya
aku benar-benar gak suka jadi jangan paksa aku untuk menyukainya.
Ketika aku
mengatakan ‘nggak mau’ itu artinya
aku benar-benar nggak mau jadi gk usah buang-buang waktu untuk membujukku
karena apa pun yang kau lakukan aku tetap nggak mau melakukannya.
Ketika aku
mengatakan ‘nggak penting’ itu
artinya benar-benar nggak penting buatmu, tapi mungkin berbeda buatku.
Ketika aku
mengatakan ‘nggak ada apa-apa ’ itu
artinya aku tak mau memenuhi otakmu dengan sederet masalah tentangku.
Kapan-kapan deh aku cerita.
Ketika aku nge
tag foto atau note kepadamu mungkin saat itu kamu perlu membacanya karena butuh
dengan informasinya. Mungkin juga karena ku tahu kalau dirimu takakan marah
jika ku tag,, hehe.
Ketika aku tersenyum, itu artinya aku senang
berjumpa denganmu atau karena memang aku suka terenyum..
Ketika aku marah, diamlah sejenak karena saat itu
adalah saatnya aku mengungkapkan apa yang selama ini kurasakan. Lalu
lupakanlah, karena keesokan harinya aku pun sudah lupa pernah memarahimu.
Ketika aku menangis, jangan bicara kepadaku karena
nanti aku malah bisa tambah nangis.
Seperti biasa hari ini sms taujih BSD masuk, hanya saja berasal dari orang yang berbeda.
Let’s chek, the message
JPRMI ?
Siapakah kita? Mungkin orang lain berpikir demikian, tapi kurasa tidak, JPRMI kumpulan Manusia Munafik, yang mencoba dan berusaha lepas dari kemunafikanitu.
Tak ada guna jika sepak terjang yang kita kerjakan di bumbui rasa pamer tenar pesona.
Jika mau marah padaku silahkan.
Aku merasa aneh dengan sms ini. Apakah ini sms benrada kekecewaan atau sekadar mengingatkan. Berhubung kemarin itu suasana hatiku kurang baik terhadap bulan sabit kecil ini. Langsung saja kubalas sms ini.
Mungkin dirimu ada benarnya. Hanyalah manusia yang berdiri diatas bendera keegoan. Tapi maaf, aku bukanlah seorang yang tebar pesona.
‘Baguslah’ bunyi sms dia berikutnya
Aku hanya berpikir bagaimana mungkin orang yang berada didalamnya berkata seperti itu. Seperti dia bukan bagian dari jprmi saja? Entah dia melihat kami dari sudut pandang yang mana. Tapi aku tak suka jika kami dikatakan munafik.
Bukankah ciri-ciri orang munafik itu, jika:
Berjanji ia ingkar, berkata ia bohong, dipercaya ia khianat.
Mereka disebut munafik jika salah satu sifat kemunafikan ini ia kerjakan, sampai ia meninggalkannya.
Ku pikir terlalu kasar kata-kata ini. Trus, siapa pulak yang tebar pesona? Aku jadi semakin bingung, nggak penting juga dipikirin. Hadowhh
Ternyata sms tak hanya sampai disitu, malam harinya aku dapat sms lagi.
Afwan, sms itu untuk semua pengurus jprmi. Saya nggak tahu kalau kk gk aktif lagi.
Aih, apa pulak maksud sms ini. Ya pastilah aku tahu ini untuk semua pengurus, kan biasanya juga gitu. Jadi untuk apa dikasih tahu lagi. Wah, baru juga dua kali nggak datang syura dah dibilang gk aktif. Dah macam dia aja yang paling aktif.
Kalau sms ini kulanjutkan pasti ujung-ujungnya jadi berantam. Jadi ku balas saja sesukaku.
Gpp kok, dah biasa.
Berharap gk ada lagi balasan sms.
Apapun itu, aku tahu ia pasti punya alasan. Tapi aku tidak tahu apakah alasannya itu benar dan di dapat dari orang yang benar pula. Maaf, tak ada waktu untuk mencari tahu.
Ada yang datang ada yang pergi begitulah aroma kehidupan yang kita ketahui. Kita tak bisa kehendak kepada siapa pun untuk berteman, bersahabat, atau menjadi rekan kerja kita. Karena itu ada masanya. Masa-masa untuk berpisah. Masa-masa untuk meninggalkan. Dan masa-masa untuk menghilang. Entah, dengan alasan apa hanya. Tapi itulah kenyataan hidup, tak patut untuk ditangisi apalagi untuk disesali. Karena hidup terus berjalan.
Masih ingat saat pertamakali kita bertemu?. Atau masih ingat saat terakhir kali kita bertemu sebelum mengantarka kita pada hari ini.Kalau nggak ingat juga nggak apa-apa. Nggak usah dipaksa kali. Hehh. Pertamakali bertemu waktu kita msih smp kelas tiga. Sama-sama menuntut ilmu untuk masuk ke sma favorit. Terakhir kali kita bertemu mungkin bulan Agustus kemarin di Taman Budaya atau waktu bubar di Al-manar . sdalnya lebaran juga nggak jumpa.
Entah memang kita yang sibuk atau Cuma sok sibuk aja. Nggak penting juga ya, yang penting kan kapan kita ketemunya?
Sampai hari itu, 29 Oktober 2011. hari dimana kita sejatinya akan bertemu. Sebenarnya cuma bertemu untuk syura Kids aja, tapi semua jadi istimewa karena ku yakin kau akan berada disana. Aku juga berharap bertemu teman-teman yang lain. Minimal jumpa waktu syura pun jadi.
Seperti anak muda yang sedang dimabuk cinta. Kita pun janjian akan datang dan bertemu disana. Mulai smsan menanyakan kagi dimana? Sepertinya lima menit sekali kita sudah mengabarkan posisi kita yang berpindah-pindah dibawa angkot.
Selepas dzhuhur, akhirnya dirimu sampai duluan di ujung gang, menunggu kedatanganku. Agar kita bisa berjalan beririnagn menuju tempat yang dijanjikan. Masih dengan baju pramuka dirimu bercerita, ‘entah apalah, tadi dia liatinnya kayak gitu kali. Kayak nggak pernah liat orang pake baju pramuka aja’.
Aku lupa entah apa yang kita bicarakan. Sampai akhirnya kita ada di tempat itu dan saling menyuruh untuk masuk duluan. Maklumlah terlambat.
Syura pun berlangsung dengan damai dan sedikit riuh canda tawa. Sampai orang lain di sekitar situ menoleh pada kita. Tapi tenang saja tak ada teguran yang kita dapatkan.
Selepas syura, kita bingung mau kemana. Mau ikut JR atau makan dulu. Kalau makan dulu pasti nggak sempat ikut JR. Kita sudah melirik warung siomay di sebrang jalan. Aduh, rintik hujan pun mulai mematuki kepala kita. Bingung menentukan pilihan, ditambah lagi saat itu ada angkot yang akan kita naiki. Akhirnya kita naik angkot, siomay gagal.
Kita juga belum tau mau makan dulu atau masih ada kesempatan ikut JR.Maklumlah dibutuhkan waktu yang lama agar kita sampai di tempat JR. Takutnya kita sampai disana cuma untuk numpang shalat ashar karena acaranya dah siap. Lagian kita juga nggak wajib datang JR, soalnya gk ada instruksi langsung dari yang berwajib kan. Datang ke JR pun dibatalkan. Hegee
Kita pun memutuskan untuk makan bakso saja di tempat biasa. Disepanjang perjalanan entah apa saja kita pun berlama lama disi yang kita bicarakan. Mulai dari a sampai z. sampai-sampai aku lupa entah apa yang kita bicarakan. Aku cuma tahu saat itu macam kita aja yang jadi penumpang di angkot tu. Soalnya keasyikan cerita sampai nggak nyadar kalau dah mau nyampe.
Kitapun berlama-lama makan baksonya dan tentu saja obrolan itu terus berlanjut. Tanpa sadar aku mulai menyadari ternyta aku lebih sebagi pendengar, soalnya kawanku yang satu ini yang lebih banyak bicaranya. Entah apa-apa yang dibicarakannya, mungkin kangen kali dia dah lama nggak jumpa. Hesseshh.
Ashar masih lama, padahal kamiada aktivitas akan dilakukan selepas ashar. Kami pun bingung mau kemana lagi. Soalnya nggak mungkin kami berlama-lama lagi di warung ini.
“Kita ke situ yuk” ajakmu sambil menunjuk swalayan terdekat
“Mau ngapain?” tanyaku
“Mau jajan”
“Jajan apa? Ya udah ika beli es krim aja”
“Ya udah kita sama aja?”
Es krim pun dibeli. Lalumuncul masalah, kita mau makan es krimnya dimana? Soalnya sayang kan eskrim nya ntar meleleh. Mulai mencari tempat duduk dan tidak ada satupun yang bisa dijadikan tempat persinggahan sementara. Sampai kita berjalan di pos polisi terdekat.
“Kita numpang duduk di pos polisi itu aja. Ntar kalau polisinya nanya, kita bilang gini aja. Mau numpang makan es krim pak, takut esnya meleleh. Nggak mungkin kan gak dikasih. Namanya juga polisi pembantu masyarkat. Enak tuh Na, ada pohon rindangnya. ” usulku
“Trus kalo dia bilang gini, bolehtapi saya juga mau es krimnya gimana?” balasnya
“Hadoohh,, dah lah gk jadilah. Kita jalan aja ke tempat selanjutnya. ”
Lalu kami pun melangkahkan kaki menuju tempat selanjutnya. Dulu tempat ini sempat disebut markasnya getah karet lengket. Alhamdulillah yang punya rumah baik, dah dikasih numpang makan es krim, numpang sholat, dan numpang rebahan sebentar. Hahaha. Rumahnya siapa ini ya?
Selesai shalat ashar seharusnya kita pergi menuju tempat berikutnya. Masih tempat biasa yang kita datangi ketika kita akan syura jprmi. Namun, entah kenapa kita berdua sangat malas untuk melangkahkan kaki ke tempat itu. Dansengaja mengulur waktu dengan membuat jus wortel plus madu ditambah lagi searching google karena ada keperluan.
Dan aku pun rebahan dikasur sambil melihat dirimu di depan komputer. Lumayanlah istirahat sebentar, untung aja nggak ketiduran ya. Aszzikk
Lalu muncullah ide itu. Malas kali datang syura, kita nggak usah datang yok dan jam berapa ni. Kulihat jam, tenyata sudah hampir setengah enam.
Kita datang aja Na, gak papa datang telat kita nyetor muka aja ntar disana. Lalu kami pun berjalan dan memang kami hanya menyetor muka disana. Sekalian bertemu dengan kawan lama. Kya…. Nyetor muka
Sepuluh menit sebelum adzan maghrib syura kami selesai. Tapi tak berarti perjalanan kami selesai. Ina mau pergi ke tempat saudaranya,jadi tak mungkin ia shalat di rumah. Kami pun menuju mesjid terdekat untuk melaksanakan shalat maghrib.
Lalu sejenak aku bertanya
“Kalau shalat disini ntar naik angkotnya dari mana Na? Ntar mesti jalan lagi kan naik angkotnya, nggak kelamaan tuh”
“Oh iya ya. Kalau gitu kita jalan aja ke sana aja tempat nunggu angkot di proyek baru. Toh baru aja adzan kok”
“Okelah. Bagiku tak masalah karena rumahku dekat dari sini. ”
Masih diperjalanan kami menemukan sebuah mesjid. Tapi anehnya kedua kamar mandinya terisi oleh laki-laki. Kami jadi bingung, apa mungkin tidak ada tempat berwudhu untuk perempuan. Kami hanya melihat dari kejauhan, berharap mereka cepar mengambil wudhu dan memastikan mana tempat berwudhu wanita. Akhirnya kami mendapatkannya dan melaksanakan shalat magrib berjamaah disana.
Shalat sudah selesai, perjalanan ini pun berakhir. Tak terasa setengah hari kami bersama. Mulai dari dzuhur, ashar sampai maghrib untung nggak sampai isya ya. Lalu berpisah menuju tujuan masing-masing. See u next time. Ana uhibbuki fillah
Sebutan ayah dalam alqur’an ada 2 macam tidak seperti sebutan ayah yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dua sebutan itu memiliki makna yang beda tetapi artinya sama.
1.walid, walida
Walid untuk ayah dan walida untuk ibu. Walid disini artinya siapa saja yang sanggup untuk memberi keturunan. Walida yaitu orang yang sanggup melahirkan. Jadi orang yang mampu memiliki keturunan secara otomatis disebut walid/walida. Walid/walida adalah sebutan untuk orang tua kandung sesuai garis keturunan atau nasabnya.
Kita wajib berbakti kepada kedua orang tua kita (walid/walida) baik mereka mengasuh kita maupun tidak. (QS Lukman : 14 ).
2.Ab, um.
Ab untuk ayah dan um untuk ibu. Ab dan um lebih bersifat khusus. Ab yaitu orang yang memiliku sikap kebapakan yang dipunyainya dalam mendidik anak-anaknya. Sifat ini bersifat dinamis dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada ayah yang penyanyang, galak, baik, pemarah dan lain-lain. Tidak semua walild dipanggil ab.
Ab yang dimaksud adalah :
pengasuh, siapa saja yang memberi kontribusi dalam kehidupan seorang anak. Misalnya paman. (QS A-Baqarah : 133 ).
pengajar, siapa saja yang mengajari kita dalam memaknai kehidupan.
Panggilan abi bukan hanya disebut oleh anak kandung kepada ayahnya. Bisa juga kepada pamannya atau kepada gurunya.
Hari ini anggotanya berkurang satu, semakin sedikit aja kominitas ini.
Kali ini tentang ghazwul fikri → perang pemikiran.
Yaitu upaya maksimal yang dilakukan musuh Islam dalam rangka menjatuhkan umat Islam dari dalam. Sehingga pola pikir umat Islam berubah.
Tentu saja kali ini bukan membahas fun, food, fashion, dan sport.
Pembahasan kali ini lebih meluas, seputar pola pikir para kader mengenai isu yang beredar selama ini. Apakah pola pikirnya telah berubah tanpa mereka sadari, karena memang begitulah cara kerja ghazwul fikri.
Hanya seputar tindakan, kerja nyata, harapan, kepercayaan kepada mereka yang sudah memasuki pemerintahan. Hanya opini masyarakat seputar koalisi dan oposisi.
Let’s go….
Kejayaan itu tak dapat dilakukan hanya dalam satu masa. Butuh proses, tapi bukan berarti kita berlama-lama menikmati proses. Apapun yang telah dilakukan para pemimpin kita yang telah menjajaki kursi pemerintahan. Percayalah pada mereka, meskipun saat ini kita belum merasakan apa-apa.
Mereka hanyalah beberapa persen orang yang berusaha untuk menegakkan keadilan. Diantara orang-orang yang ‘katanya’ menegakkan keadilan. Kepercayaan itu bukan hanya sekadar harapan dengan tidak melakukan apa-apa. Berkontribusi lah semampu kita, jangan terlalu banyak berkomentar. Belum tentu saat kau menjadi seperti mereka, kau akan kuat dan tetap melaksanakan kebaikan.
Begitu pun ketika masyarakat mengatakan
Ah, sama ajanya itu tidak ada perubahan
Tidak pernahkah kita berpikir, mungkin karena terlalu banyak yang harus diurus sehingga mereka belum bisa menyelesaikan semuanya. Atau jangan-jangan kita juga tidak pernah tahu apa yang telah mereka lakukan, sebab kita tak pernah mencari tahu.
Masyarakat hanya mengira pemerintah berfungsi dengan baik ketika BBM, TDL tidak naik dan bisa makan secukupnya. Sebenarnya fungsi pemerintah lebih dari itu. Kita lihat saja Freeport yang bikin repot, tikus berdasi, mafia hukum, porno aksi, narkoba, perbatasan Negara, kekayaan adat istiadat dan kebudayaan, pendidikan hingga generasi atlet yang tidak memiliki pemain lapis dua.
Meski dulu aksi kita itu nyata dengan adanya unjuk rasa. Tak lantas membuat kita berpikir bahwa saat ini kita tidak melakukan apa-apa. Kita hanya melaukannya dengan cara berbeda.
Meski pada kenyataannya, kita dikhianati dengan kontrak politik yang aku pun tak tahu apa isinya. Tak lantas mengubah kita menjadi pengutuk tanpa berbuat apa-apa. Koalisi dan oposisi hanyalah sebuah posisi dimana kita bergerak dengan cara yang berbeda.
Santai kawan! Semuanya akan baik-baik saja asal kita terus bergerak.
Kebosanan dan ketidaknyamanan membuatku ingin berhenti saja dari aktivitas yang selama ini kujalani. Sudah selama satu bulan aku tidak bertemu mereka. Aku juga tak mengangkat telepon dari mereka. Selama sebulan tidak melakukan aktivitas bersama mereka. Dalam pikiranku, aku hanya ingin pergi jauh dari mereka. Dan merasa yakin aku tak ada artinya bagi mereka.
Entah karena sudah terlalu lama menghilang tanpa memberikan alasan atau karena sudah merasa bosan ditanyai kapan bisa jumpanya. Akhirnya aku mencoba mendatangi mereka dan mengakrabkan diri. Awal yang canggung. Masih dengan aktivitasa yang sama, di tempat yang sama dengan jumlah orang yang semakin mengerucut.
Aku bersyukur mereka tidak bertanya mengapa aku tidak hadiar selama ini. Karena aku memang tidak mempunyai jawabannya. Tidak mungkin kujawab karena malas atau karena emang gak mau datang aja. Lumayanlah, hari itu aku disambut dengan senyuman.
Tempat yang baru membuat aku lebih semangat. Pelajaran hari ini pun di mulai.
Al-Wala’
Al –wala’ atau memenuhi janji
Tujuan kita dalam mempelajari al –wala’ ini adalah untuk :
Mengontrol diri dari menjauhi sikap berlebihan
Mendidik untuk rasa tanggung jawab, kasih sayang, dan adil dalam berinterakso sesama manusia.
Mendidik pribadi muslim melawan tradisi asing.
Jenis- jenis janji :
Janji kepada Allah SWT.
Seperti janjinya bani Israil yang tidak akan menyekutukan Allah SWT dan beriman kepada Muhammad sesuai kitab Taurat.
Perjanjian (akad) dengan manusia dalam hal bermuamalat.
Contoh : janji keluarga, janji pimpinan, janji teman dan .
Menepati janji merupakan salah satu ciri-ciri orang yang benar imannya.
Orang yang mengingkari janjinya disebut sebagi orang yang munafik.
Orang yang tidak menepati janji merupakan musuh Allah SWT di hari kiamat.
Hal ini juga merupakan bentuk kedzaliman. Orang kaya yang menunda untuk membayar utang adalah perbuatan dzalim
Sifat- sifat kemunafikan :
Berjanji ia ingkar, berkata ia bohong, dipercaya ia khianat.
Mereka disebut munafik jika salah satu sifat kemunafikan ini ia kerjakan, sampai ia meninggalkannya.
Sifat positif dalam menepati janji
Kewajiban syar’i
Semua orang wajib melakukannya. Contoh : perjanjian Hudaibiyah, meskipun isi perjanjian itu tidak terlalu menguntungkan bagi kaum Muslimin. Perjanjian tetap ditepati.
Dalam perjanjian, termasuk juga menepati waktu perjanjian.
Akhlak yang utama
Ciri tingginya peradaban
Sifat-sifat mukmin dan ulul al-bab
Merupakan jenis kebaikan
Merupakan akhlak para nabi dan rasul (QS 19 : 54-55 )
Untukmu yang telah membuangku di deretan jalan panjang yang berliku. Lalu meninggalkan aku sendirian di stasiun terakhir sedang dirimu pergi dengan kereta terakhir. Masih tanpa alasan jelas, kau uraikan perpisahan. Hanya isyaratkan bahwa ini adalah yang terbaik. Kau tutup bibirku hingga tak mampu aku bertanya ? Hingga kubiarkan diriku selalu tersenyum padamu tanpa kau tahu hatiku menangis.
Untukmu yang menyambutku di ranah yang baru. Telah kucoba merajut ukhuwah dengan suasana baru. Meski enam purnama telah berlalu tetap saja tak pernah lagi kurasakan kehangatan yang dulu. Bukan aku kecewa padamu yang telah mematahkan rindu kami. Bukan aku kecewa padamu yang telah mendiamkan tawa kami. Ini bukan masalah mencoba mengakrabkan diri dan beradaptasi. Hanya saja, entah mengapa sekarang aku merasa tak nyaman disana. Telah ku coba untuk membangun rasa dan ikhlaskan semua. Tapi kenyataannya aku merasa tersingkirkan dengan senyuman dan pelukan hangatmu. Bahkan aku merasa dibuang oleh tawa riang mereka.
Untukmu yang telah menyerahkan ku kepada orang lain. Tidak bisakah kau bertahan hingga diriku siap menerima semuanya. Tidak bisakah jiwa orang lain saja yang kau pilih untuk menemaninya. Mungkin karena aku tak berharga dimatamu, jadi kau bebas menyerahkanku kepada siapa saja. Hanya karena kata itu belum terucap, tak bisakah kau membaca sayang dimataku.
Untuk kalian yg berpikir bahwa ini adalah jalan terbaik. Pernahkah kalian berpikir bahwa mungkin aku tak sanggup menjalaninya? Pernahkah kalian berpikir bahwa mungkin aku akan menyerah dan akhirnya terlempar dari jalan berliku dan sulit ini? Pernahkah kalian berpikir bahwa keputusan kalian salah? Berapa persen keyakinan kalian bahwa aku adalah orang yang selalu berjalan beriringan bersama kalian.
Untukmu yang terpaksa kutinggalkan di tempat itu
Apakah dirimu merasa aku baik-baik saja, karena tak pernah mengeluh padamu? Bukan begitu kawan, aku hanya tak ingin menambah beban pikiranmu.
Apakah kau rasa doa yang selalu kuselipkan untukmu?
Tenang saja, walau tak terasa aku akan selalu mendoakanmu
Untukmu yang masih bersamaku
Senang melihatmu bercerita tentang sesuatu yang sedang menimpamu. Tapi maaf, aku tak sanggup untuk menceritakan keadaanku padamu.
Tetaplah indah cinta, meski dunia tak lagi ramah.
Kalian tahu aku memang hanya bisa mencoba untuk tetap ikhlas dan tsiqah. Lalu pada akhirnya aku tersungkur diatas dua kata itu. Hingga aku merasa berada di titik nadir. Dikalahkan oleh rasa ego yang perlahan menyelimuti hati. Aku menyadari bahwa kita hanyalah manusia yang selalu berbuat salah, tak lebih dari sekadar nama di batu nisan.
Sungguh aku tak mampu bercerita sebab aku tak ingin kau melihatku begitu rapuh dengan airmataku. Begitu pun, aku hanya mampu menulis. Meski tulisan ini tak sempat kau baca. Atau jika aku berbaik hati, mungkin esok lusa catatan ini akan ku taq kepada kalian. (Ri_Rus)
Seharusnya kemarin aku jadi menulis surat ini dan langsung menyerahkan kepadanya. Karena dengan begitu aku tak perlu berdiri di hadapannya dengan suara dan kaki yang bergetar.
Medan, 29 Oktober 2011
Bismillahirrahmanirrahim
Saya menulis ini karena saya tidak berani untuk mengatakannya secara langsung. Apalagi mengatakannya di syura dengan beberapa pasang mata dan beberapa pasang telinga yang sepertinya ingin menerkamku. Anda adalah orang pertama yang saya beritahu mengenai hal ini. Karena ketua yang baik adalah orang yang selalu mengerti keinginan anggotanya.
Meski saya tidak didik untuk menjadi orang yang tidak bertanggungjawab, biarlah hari ini saya menjadi orang yang tidak bertanggungjawab
Saya menyadari akhir-akhir ini saya tidak menjalankan tugas dengan naik dan sepertinya ini akan terus berlanjut. Daripada saya hanya ada sebagai sebuah nama yang tidak kelihatan wujudnya. Sebaiknya saya menghilang saja, karena saya tak mau menghilang secara perlahan. Saya hanya merasa tak pantas berjalan hingga akhir. Saya yakin bendera jprmi akan selalu berkibar. Saya percaya percaya anda akan membuatnya terus berkibar.
Maaf tak bisa berjalan beriringan hingga akhir. Semua orang bisa menggantikan posisi saya, tapi saya yakin tak ada yang bisa menggantikan posisi anda. Sebab anda adalah ketua terhebat yang pernah saya punya.
Tenang saja pak ketua, lpj dan arus keluar masuk uang kas telah saya kirimkan via email. Saya juga tidak akan menyalahgunakan atribut, mulai dari pin, batik hingga jalett. Terimakasih untuk semuanya.
Yah,, tentu saja surat itu tak pernah ku print, karena gak zamannya lagi ngirim surat. Aku pikir aku pasti akan lancar mengucapkan semua itu. Tapi sayang nya tak semua kata bisa kuungkapkan.
Yang dimaksud
sebagai lingkungan hidup adalah apa saja yang mempunyai kaitan dengan kehidupan
pada umumnya dan kehidupan manusia khususnya. Oleh sebab itu , maka dunia hewan,
tumbuhan dan zat-zat hidup yang dibutuhkan bagi kebutuhan hidup, termasuk di
dalam pengertian lingkungan hidup
Benda-benda di alam lingkungan kita
dapat dibedakan menjadi dua komponen
utama yaitu abiotik dan biotik.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan pun bermacam-macam. Antara lain pencemaran udara,
air, dan tanah. Apabila kita menghirup udara dalam-dalam, sekitar 90% dari
udara yang kita isap adalah gas nitrogeb dan oksigen. Pada beberapa hasil
penelitian dilaporkan bahwa di antara gas yang sangat sedikit kita isap saat
bernafas diidentifikasikan sebagai gas pencemar. Walaupun air merupakan sumber
daya alam yang dapat dipebarui tetapi air akan dapat dengan mudah
terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk
tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar.
KESADARAN MASYARAKAT
Tujuan
peningkatan kesadaran adalah, memasyarakatkan lingkungan hidup, jadi bukan
sekadar menanamkan pengertian masyarakat terhadap permasalahannya saja. Tetapi
terutama membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Yang
diperlukan adalah masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan hidup (termasuk
kegiatan-kegiatan yang dapat mampengaruhinya), di samping menjaga lingkungan
sendiri secara langsung. Peningkatan kesadaran yang menyangkut lingkungan hidup
harus bepacu dengan waktu sebab perusakan-perusakan masih terus berlanjut dan
meningkat.
PERAN SERTA MASYARAKAT
Kesadaran
masyarakat mengenai masalah lingkungan sudah mulai tumbuh. Tetapi tingkat
kesadaran yang ada belum cukup tinggi untuk mempengaruhi perilaku mereka
ataupun untuk menjadai motivasi yang kuat yang dapat melahirkan tindakan yang
nyata dalam usaha swadaya perbaikan
lingkungan hidup. Gerakan swadaya masyarakat dalam penanganan masalah lingkungan hidup baik di aerah
perkotaan maupun di pedesaan masih harus lebih di kembangkan lagi.
STRATEGI MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
Telah
diakui bahwa teknologi mempunyai manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia.
Namun, kenyataan ini harus di bayar mahal
dengan ancaman kesehatan yang di sebabkan oleh pencemaran. Tragedi
tentang kemajuan ilmu dan teknologi modern yang berasosiasi dengan kerusakan
dan gangguan terhadap lingkungan hidup di negara maju sudah bukanmerupakn
dongeng lagi, melainkan sudah merupakan kenyataan pedih yang terdokumentasikan.
Maka dari itu, untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan maka dibutuhakan beberapa
strategi :
-Studi Wilayah Di
Sekolah
Baik dalam pendidikan formal maupun non-formal
Pendidikan Formal
Pendidikan
formal pada tingkatan SD dan SL termasuk rencanauntuk jangka yang lebih panjang
dan memerlukan perencana yang lebih matang. Meskipun masih terbatas, dewasa
ini telah berjalan sebuah proyek
percobaan untuk menilai bahan-bahan ajaran mengenai lingkungan hidup pada kelas
4, 5 dan 6 yang dimasukkan ke dalam berbagai pelajaran agar tidak menambah
beban murid dan guru. Percobaan ini sedang berlangsung pada 5 sekolah dan akan
diperluas ke beberapa sekolah lain.
Pendidikan Non- Formal
Pendidikan non-formal merupakan
suatu media penyebaran pengetahuan yang baik dalam jangka pendek mengingat
tujuan dan sasarannya. Tujuan pendidikan non-formal adalah memberikan
pengetahuan umum mengenai ilmu lingkungan.
-Melalui
Penyuluhan
1.Buanglah sampah pada tempat yang telah tersedia.
2.Usahakan saluran air, parit, selalu bersih dari sampah
atau bahan-bahan yang dapat menutup aliran air, sehingga aliran air dapat
lancar.
3.Tanami pekarangan
rumah dengan tanaman bunga, sayur, pohon buah-buahan atau
tanaman-tanaman yang ada manfaatnya untuk membantu membersihkan udara di
sekitar rumah. Dengan demikian akan menjaga kesehatan badan
- Pendidikan Lingkungan
Pendidikan yang dimaksud disini
adalah suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan
kepribadian serta kemampuan baik di luar maupun di dalam sekolah yang
berlangsung selama hidup manusia. Melalui pendidikan lingkungan di harapkan
timbulnya kesadaran masyarakat akan tanggung jawab manusia terhadap lingkungan
akan semakin meningkat.
Pendidikan lingkungan ini bertujuan
untuk menarik perhatian terhadap pemikiran baru tentang masalah lingkungan
hidup yang sedang kita hadapi, dan mencari alternatif pemecahannya sehingga
kita dapat menentukan tujuan dan arah bagi masa depan sehingga lingkungan hidup
itu bermanfaat
-Aplikasi Dalam
Masyarakat
Karena penyampaian informasi serta
pendidikan lingkungan di sekolah dan instansi-instansi lainnya belum cukup
unutuk meningkatkan kesadaran mayarakat dalam pemeliharaan lingkungan tanpa di
dukung dengan aplikasi atau sering juga disebut sebagai contoh. Maksud dari
aplikasi disini adalah penerapan informasi-informasi ilmiah dalam perilaku
setiap individu
Dengan demikian secara tidak
langsung masyarakat tergerak hatinya dan menyadari betapa pentingmya menjaga
lingkungan serta mencontoh segala tindakan-tindakan yang benar berkaitan dengan
pelestarian lingkungan.
Hidupku
adalah milikku. Aku bebas melakukan apa saja yang ku mau. Seperti air mengalir,
ia akan lalui semua tempat dan terus mengalir meskipun ia dibendung.
Akulah yang menjalani hidupku, maka
aku percaya pada intuisi dan tujuan akhirku. Ketika semua orang menganggapku
aneh dengan keinginan ini. Aku tetap percaya ini adalah yang terbaik untukku.
Aku hanya ingin melakukan apa yang aku senangi. Mengabadikan setiap momen yang
ku temui dengan sebuah kamera.
Mereka
tak mengerti apa yang ku rasa. Mereka hanya bersuara anggapkugila mempertaruhkan gelar sarjanaku demi
sebuah kesenangan. Berbekal kamerasaku,
aku merekam semua peristiwa. Tak ada uang yang kuhasilkan. Hanya rekaman lensa
itu kuabadikan di dinding kamarku. Tentu saja tanpa bingkai, karena aku tak
mempunyai cukup uang untuk itu.
Hidup
itu seperti air, ia akan terus mengalir. Begitu juga hidupku, ku bawa ia
mengalir sesuai keinginanku.
Sore
ini, diriku dilumat hujan lebat. Air kehidupan itu menyirami hatiku. Membuat ku
berpikir ulang, mungkin sudah saatnya ijazah sarjanaku kugunakan.. Bukan aku
ingin menghilangkan jejak-jejak kesenangan itu. Hanya saja aku membutuhkan uang
agar rekaman lensaku itu bernilai lebih.
Entah berapa lama waktu yang kubutuhkan agar aku
berakhir di tujuanku. Seperti air hujan ini yang akan bermuara ke lautan. (Ri_Rus)
Apakah
kau pernah merasa lapar? Tanpa pikir panjang, aku rasa
jawabannnya pernah. Setidaknya saat kita berpuasa. Lalu saat aku bertanya,
pernahkah kau kelaparan? Kalau yang ini aku rasa jawabannya tidak. Karena andai
kau kelaparan, kau pasti tidak sempat membaca tulisan ini. Kau akan disibukkan
dengan mencari apapun untuk dimakan. Bukan hanya sesuap nasi, bahkan sisa
makanan binatang pun bisa dimakan.
Aku tidak akan berbicara tentang
gelandangan atau pengemis. Sebab tak hanya mereka yang bisa merasakan
kelaparan.
Rasa lapar
itu datang bukan hanya karena kau tidak punya uang. Lihat saja negara yang
sedang berperang itu. Mereka punya cukup uang, namun sayang tak ada seorang pun
penjual. Kau punya uang tapi tak punya makanan. Perbatasan yang ditutup dari
negara lainyang ingin memebantu. Hingga stok makanan itu hanya bisa membusuk di
gudang berjeruji besi. Bagi mereka yang haus kekuasaan, hal itni lebih baik
daripada makanan itu melewati kerongkongan anak-anak di negeri yang mereka
perangi.
Ketika
aku naik angkot dan duduk di samping supir. Ia mulai bercerita bahwa ia
berhasil membeli mobil angkotnya ini dari hasil jerih payahnya karena merantau.
“Biar tau kau Dek. Aku merantau dari
Pulau Sumatera ke Pulau Jawa selama 12 tahun. Hampir semua larangan Tuhan aku
lakukan. Disuruh potong kuping orang, aku potong. Mencuri, ganja itu dah biasa.
Kau tahu demi apa? Demi yang sejengkal inilah”
ujarnya sambil memegang perutnya
“Trus kenapa bisa pulang ke kampung
Bang? ” tanyaku
“Di terminal itu, bos kami mati dibunuh
orang jadi kami bisa melarikan diri”
Itulah cuplikan percakapanku dengan mantan preman terminal
yang sekarang jadi supir angkot. Rasa lapar, ternyata menjebaknya masuk ke
dunia kriminal.
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa rasa lapar pun bisa mengalahkan kepercayaan. Apa
yang selama ini disembah pun bisa tergadaikan dengan sekardus mie instant dan
uang.
Kini aku
bertanya lagi, apakah kau pernah melihat orang kelaparan. Aku rasa juga pernah,
meskipun hanya sekadar foto. Lalu apa yang aku rasakan ketika kau melihatnya?
Merasa jijik atau hanya berujar ‘kasihan ya’ dan berlalu begitu saja. Mungkin
dirimu bahkan enggan untuk melihatnya lalu berusaha untuk kembali ke
kesibukanmu semula. Jangan-jangan tak ada rasa apa-apa dihatimu, sebab kau
berpikir bahwa semua ini adalah tanggung jawab pemerintah. Biarkan saja
pemerintah menyekesaikannya dengan caranya sendiri. Mungkinkah kau akan
mendatangi mereka dengan sebungkus nasi. Bagi yang berjiwa besar mungkin akan
memberi tahu cara untuk memperoleh uang.
Apapun yang
kau lakukan, semua itu adalah jawaban yang benar jika dipandang dari sudut
pandang yang berbeda. Saat ini, kelaparan bukanlah masalahmu. Tapi siapa tahu
bagaimana kehidupan kita nanti.
Sama seperti
mereka kita hanyalah manusia. Lahir dari rahim yang berbeda tak lantas membuat
kita berbeda. Kalau sekarang kau lapar makanlah!
Selama masih ada yang bisa kau makan. Jangan sisakan makanannya, habiskan saja
semua. (Ri_Rus)
Judul: Secret of Writing, Dahsyatnya Menulis yang Menginspirasi Dunia Tulisan ini berisi kisah atau cerita sejati dari impian setiap menjadi penulis untuk bisa menginspirasi dunia
Penerbit: LeutikaPrio
Tebal: 188 halaman
Harga: Rp. 40.500
Kontributor buku "SECRET OF WRITING, Dahsyatnya Menulis yang Menginspirasi Dunia:
Arista Devi, “Lukisan Jejak Hidup” Dara Syahadah, “Pembuktian itu Nyata” Haris Firmansyah , “Hirawling Changes the World” Hendra Sugiantoro, “Menulis di Surat Pembaca, Menyapa Masyarakat” Mukhanif Yasin Yusuf, “Berbagi Vodka” Nur Isnaini Masyithoh, “Kan Kulukis Dunia” Okti Li , “Modal Jempol Jadi Penulis Dunia” Saepullah, “Inspirator Dunia” Va Ayana Lubis, “Memeluk Mimpi” Wawan Kurniawan, “Vebra Volant Scripta Manent” Fairuz El Najla ,Aksara mengukir Asa Okti Li , Modal Jempol Jadi Penulis Dunia Repita Hadi, Bungkus Cabe Rika Rusianum, Aku Ingin Abadi Saepullah, INSPIRATOR DUNIA
dan 50 penulis lainnya Baca Selengkapnya...